Konnichiwa Jepang

BELAJAR TENTANG JEPANG MELALUI PROGRAM JENESYS 2.0 Peserta JENESYS (2nd Batch) Ms. Asmuliyati Nahnu / jurusan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin – Makassar

    G JEPANG MELALUI PROGRAM JENESYS 2.0 Saya adalah mahasiswa Semester 6 jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Makassar. Bisa pergi ke Jepang bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga sederhana seperti saya adalah sebuah mimpi, Untuk membuat mimpi menjadi kenyataan diperlukan usaha dan doa yang maksimal. Alhamdulillah, Allah menghendaki mimpi saya menjadi kenyataan.
    Baru-baru ini, tepatnya dari tanggal 25 Mei hingga 2 Juni 2013, saya berkesempatan untuk menginjakkan kaki ke Jepang lagi untuk program Jenesys 2.0 batch 2 yang bertajuk ASEAN Economic Community (AEC) Youth Network. Sebelumnya saya sudah pernah ke Jepang untuk mengikuti ASEAN Speech Contest 2012 di Tokyo. Program Jenesys ini saya peroleh, setelah melolosi tahapan seleksi melalui program PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) oleh panitia PCMI (PurnaCaraka Muda Indonesia) untuk wilayah Sulawesi Selatan. Dalam program Jenesys ini dibagi atas 3 kategori yakni Ekonomi-Pengetahuan Sosial, Ilmu pengetahuan-Teknologi, dan Seni-Budaya, dan saya adalah salah satu peserta untuk Seni-Budaya yang ditempatkan di kota sejarah Jepang yaitu NARA. Masing-masing Negara mengutus 12 peserta untuk setiap bidangnya. Program ini diadakan untuk membangun jaringan pemuda AEC yang berfungsi sebagai penghubung antara generasi muda dari Negara-negara anggota ASEAN dan Jepang sehingga akan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan di masa depan.
    Hal Tidak hanya itu, para peserta berkesempatan untuk mempelajari tentang aktivitas dari Kehidupan masyarakat Jepang dan faktor kunci keberhasilan Negara Jepang. Untuk saya pribadi yang ditempatkan di Nara, begitu banyak pengalaman yang saya peroleh. Mulai dari bertemu dan berteman dengan peserta yang berbeda Negara, mengikuti seminar dan workshop, homevisit, mengunjungi tempat bersejarah dan terkenal seperti Todaiji temple, Kasuga Taisha Shrine, Daiwa House Industry, hingga mengunjungi Universitas Doshisa. Di Universitas Doshisha ini kami berkesempatan berinteraksi langsung dengan mahasiswanya khususnya dalam diskusi mengenai “Bagaimana menjaga tradisi dalam menanggapi masa perubahan sebagai generasi muda?”. Dari diskusi tersebut kami mengambil kesimpulan bahwa untuk menjaga tradisi, harus dimulai dari diri sendiri yaitu kita harus tahu tradisi kita itu seperti apa dan harus kita sukai, kemudian dukungan dari keluarga, lingkungan dan pemerintah sangat diperlukan agar tradisi bisa terjaga. Pengalaman menarik lainnya adalah pada saat mengunjungi Sakyo Craft Center. Di sana kami di ajar bagaimana membuat sumpit dengan bamboo. Diakhir program Jenesys ini kami semua menerima sertifikat. Bagi saya, dengan mengikuti program Jenesys 2.0 ini, memberikan begitu banyak keuntungan, seperti banyak teman baru, pengalaman, pengetahuan, link/jaringan, inspirasi dan lain-lain. It is unforgettable moment in my life. ^_^ 日本へまた行きたいんです。
(Asmuliyati Nahnu / jurusan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin – Makassar, Sulawesi Selatan)