Konnichiwa Jepang

Tak Terduga Terbang ke JEPANG Peserta JENESYS 2.0 (3rd Batch) Mr.YANDI PRATAMA / Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik ( SENDRATASIK ), Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar.

YANDI PRATAMA ( lahir Waempubbu, Kab. Bone, 17 November 1992 ), Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik ( SENDRATASIK ) angkatan 2011 ( semester 5 ), Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar. Alumni Program Jenesys 2.0 Batch 3 yang dilaksnakan mulai tangal 22 – 30 Juni 2013 di JEPANG ( Angkatan I Jenesys 2.0 pada tingkat Universitas Negeri Makassar ).
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Terbang Ke Negara Jepang merupakan pengalaman tersendiri bagi saya, ya bagaimana tidak hal ini adalah pengalaman pertama melihat Negeri yang disebut-sebut sebagai negeri Sakura itu, sehingga saya akan berbagi sedikit cerita selama disana.

Dimulai dengan Narita International Airport, inilah tempat pertama menginjakkan kaki di negeri Sakura tersebut, dengan perasaan tegang dan terasa masih Mimpi seketika melihat tulisan “ WELCOME TO JAPAN “ terlintas dalam benak saya dalam sebuah pertanyaan “ apa ini kenyataan ? “ sempat untuk terdiam dan termenung namun yang pasti ini memang sebuah mimpi yang terwujud, bukan hanya itu akhirnya saya dapat melihat kota termahal di dunia yaitu TOKYO CITY dan saya juga pertama kali melihat dan meggunakan Shinkansen.


Berada pada group Art and Culture ( NARA H ) jadi kegiatan saya lebih banyak mengunjungi tempat-tempat kebudayaan dan bersejrah seperti Gangoji Temple, Yagyu Pottery, Yagyu Shinkage, Todaiji Temple dan lain-lain, bukan hanya itu saya juga berkesempatan mengunjungi Daiwa House tempat yang memiliki beberapa Tekhnologi Maju masa kini namun yang mengejutkan saya adalah Bangunan anti gempa, wow ini sangat menakjubkan, di lanjutkan dengan melakukan Home Visit ke rumah keluarga baru disana, disinilah saya berkesempatan menggunakan KIMONO dan berlatih menulis Kaligrafi Jepang, dan di akhiri dengan kunjungan salah satu kampus ternama yaitu Unversitas Doshisha, disini saya dapat melihat perbedaan Universitas yang ada di Indonesia yaitu dari segi kendaraan, hampir seluruh mahasiswa Doshisha menggunakan sepeda, bukan hanya itu lingkungan kampus dan fasilitas yang serba canggih dan modern, menjadikan kampus ini unggul baik nasional maupun internasional.
Masih banyak lagi Pengalaman yang tak bisa terukir pada artikel ini, namun saya bisa memetik beberapa hal penting dari Negeri Sakura yaitu meskipun sebagai Negara maju yang serba modern tapi Seni dan Kebudayaan tetap dipertahankan dan dikembangkan, lingkungan yang bersih, on time atau ketepatan waktu, dan yang lebih membuat saya kaget serta tercengang, yaitu kebanyakan dari mereka menggunakan trotoar sebagai jalan utama dan jika kita melihat ke arah lampu lalulintas akan lebih banyak pejalan kaki di banding dengan pengguna kendaraan, dan ini pemandangan yang sangat berbanding terbalik dengan Indonesia, sehingga tak ada kata macet.
Itulah ulasan singkat pengalaman dan pelajaran yang dapat saya petik selama di Jepang, mudah-mudahan dapat diterapkan pada Lingkungan baik kampus maupun masyarakat, dan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Pemerintah Jepang, Jenesys 2.0, Kedutaan besar Jepang di Indonesia dan Konsular Jepang di Makassar, Universitas Negeri Makassar ( UNM ), Fakultas Seni dan Desain, Prodi Pend. Sendratasik, dan semua pihak yang telah membantu saya pada kegiatan ini. Sekian semoga kedepan program ini masih tetap berlanjut demi kemajuan bangsa dan Universitas Negeri Makassar tetap mengambil bagian di dalamnya amin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu